Kamis, 16 Mei 2013

Akhirnya Cintaku Jatuh Dipelukanmu eps.2


20 Juli 2010, 05.00 am



Kini Mili sedang berada di rumah Tomy, saat itu Mili sedang duduk menunggu Tomy di ruang tamu ditemani kaka perempuan Tomy, Fani namanya. Ketika sedang asiknya berbincang-bincang tiba-tiba tok..tok..tok… suara ketukan pintu depan yang saat itu terbuka.

Siapa itu?? kulihat seorang wanita sepantaran mamaku berdiri dengan wajah yang gugup. Fani, kaka Tomy segera berdiri dan menghampiri wanita itu..

“Tante?? Kenapa wajah tante tampak gugup seperti itu? apa yang terjadi?”, tanya ka Fani.

Wanita itu lantas meneteskan air matanya. Aku semakin penasaran siapa dia sebenarnya?
Ka Fani langsung mengajak wanita itu untuk duduk di sofa ya dia kini duduk di sampingku. Aku semakin penasaran sebenarnya apa yang terjadi? Baru kali ini aku lihat wanita ini di rumah ini.

“Fan dimana Tomy??,” tanya wanita itu.
Sungguh membuatku semakin ingin tahu saat nama Tomy lah yang ia tanyakan ..

“Tomy lagi mandi tante.., sebenarnya ada apa? Kenapa tante nangis gini?”, ka Fani penasaran.
“Siska Fan… Siska dia sakit..”, wanita itu.
“sakit apa tant?? Dan kenapa tante mencari Tomy?”, ka Fani bertanya kepada wanita itu dengan khawatir.
“Siska dia didiagnosa terjangkit leukemia...”, (wanita itu  sambil menangis dan kemudian memeluk ka Fani)

Siapa Siska? Aku hanya duduk terdiam melihat wanita itu menangis dan dengan wajah bingung dan entah jantungku seperti berdetak begitu kencang.

“Siska… dia membutuhkan Tomy disampingnya. Tante mohon bantu Siska untuk kesembuhannya.. hanya Tomy yang bisa membuatnya semangat kembali!!”, wanita itu berkata.

Seketika hening… detak jantungku semakin kencang aku hanya terdiam mendengarnya. Ka Fani menatapku.., melihat wajahku yang terlihat bingung dan  terlihat raut sedih diwajahku. Kulihat raut wajah ka Fani yang merasa tak enak denganku wajahnya tampak khawatir dan bingung.

“tolong bantu tante jelaskan pada Tomy, agar dia mau menemui Siska dan kembali seperti dulu.., Tomy adalah hatinya.. saat itu memang siska yang salah”, panjang lebar wanita itu bercerita dan memohon pada ka Fani, ka Fani hanya termenung dan diam.

Semakin ku mendengar cerita wanita itu, semakin ku tau apa yang sebenarnya terjadi dan aku tak kuat untuk mendengar lebih jauh lagi. Mataku sudah mengembang air mata, aku menahannya agar tak terjatuh dari mataku saat ini. Hatiku terasa terjatuh oleh batu besar dan begitu sesak terasa dadaku ini. Ku lihat ka Fani semakin iba menatapku, ya dia mungkin tau apa yang kurasakan saat ini. Beruntung ponselku berbunyi.. ya Mas Randy, dia memintaku untuk segera ke kantornya.

“emmm… kaka… maaf aku harus pergi, titip salam sama Tomy ya!!“, aku mencoba untuk tetap tersenyum dan segera berjalan keluar dengan langkah yang cepatku. Ka Fani mencoba memanggilku dan mengejarku namun langkahku semakin cepat berjalan menuju taxi yang kebetulan lewat di hadapanku. Dalam hati aku merasa tak enak hati dengan ka Fani, tapi aku tak ingin ka Fani lebih tak enak hati melihatku meneteskan air mata ini.

Terlihat Tomy turun dari lantai 2 rumahnya.., ia kaget melihat Tante Dewi duduk di ruang tamu dan dia sedang menangis, dia menatap ka Fani pandangannya seolah penuh tanya.
“tante…, kenapa tante ada disini? Ada apa?? Apa yang terjadi?”, Tomy segera menghampiri wanita itu.
Wanita itu menceritakan semuanya tentang keadaan Siska padanya, terlihat raut wajah Tomy yang kebingungan dan khawatir.
“dimana Mili??”, Tomy bertanya.
“siapa Mili?,” wanita itu ingin tau.
“maaf tante dia yang sekarang ku cintai, dia pacarku..”, Tomy berkata sopan dengan tatapan menenangkan.
“Tom… tante mohon tolong tante… kembali pada Siska…”, tante menatap penuh harapan.
Tomy hanya terdiam…

Sesampainya ku di kantor Mas Randy…

Aku segera masuk keruang costum., ya hari ini jadwalku untuk sesi pemotretan untuk produk khusus milik Mas Rendy. Sejak pertemuan waktu itu dirumahku kami sering bertemu dan dekat sosoknya yang baik dan perhatian membuatku nyaman beteman dengannya. Dia meminta tolong kepadaku untuk menjadi salah satu model untuk produk distro miliknya, awalnya aku tak mau namun dia memaksaku, dan aku coba ternyata aku terus menjadi modelnya hingga saat ini. Saat itu aku masih terlalu awam dan kaku saat pemotretan, dan beruntung karyawan-karyawan Mas Randy begitu ramah dan baik jadi mereka yang selalu mengajarkanku.

“ko sembab sih mata kamu cantikkk…kamu abis nangis yaaa??”, Alma bertanya sambil merias wajahku. Kulihat dari kaca rias terlihat Mas Randy mendengar pertanyaan Alma dan segera menghampiriku.
“ada apa??”, Mas Randy menatapku ingin tau dengan wajahnya yang begitu hangat.
“ehh… ga ada apa-apa ko mas.. (aku tersenyum)”, aku.
Mas Randy tampak masih penasaran sepertinya ia tak percaya dan mungkin dia tau ada yang sedang ku sembunyikan.
“ya sudahhh.. semangat ya senyum jangan sedih biar cantik terus!!”, Mas Randy meledekku sambil tersenyum dan menyemangatiku. Itu yang membuatku nyaman berada didekatnya, dia selalu membuatku tenang dan akhirnya aku yang berbicara sendiri tentang permasalahan yang kuhadapi padanya. Dan dia selalu memberiku jalan keluar dan membantuku untuk menyelesaikan masalah itu…

21 Juli 2010, 07.30 pm

Alarm itu mengagetkanku, ya aku lupa hari ini ada kelas pagi pukul 08.00 pm . Aku bergegas mandi, setelah selesai aku berdandan tiba-tiba ponselku berbunyi…

“Maafkan aku hari ini aku tak bisa menjemputmu.., hari ini mungkin aku siang hari ada dikampus. Aku ingin berbicara denganmu nanti dan aku harap kau tak marah padaku soal kemarin!! AKU MENCINTAIMU.” Isi sms dari Tomy. Dan kulihat ternyata dari semalam sudah 50x panggilan tak terjawab dan itu semua dari Tomy. Dan kulihat ada satu nomor yang tak kukenal, nomor siapa ini?? Segera ku kirim pesan padanya menanyakan siapa dirinya. Dan tak lama nomor itu menelponku balik.

“maaf ini siapa?”, aku.
“apa ini Mili?”, terdengar suara berat dari seorang wanita ditelingaku.
“iya.. maaf saya sedang berbicara dengan siapa ya?”, aku bertanya.
“Mili.. masih ingat dengan suara tante?? Init ante Dewi nak..”, wanita itu.
 Aku terdiam… dan aku teringat akan apa yang telah terjadi kemarin..
“Mili bolehkah tante meminta waktumu sebentar hari ini?? Tante ingin sekali bertemu denganmu.. ada yang ingin tante ceritakan padamu…”, wanita itu memohon.
“baiklah tante.. tante ingin aku menemui tante dimana?”, aku.
“tante menunggumu di restoran @#$%^!@”, wanita itu.
“baiklah aku akan segera kesana..”, aku.

Aku duduk terdiam di kursi rias kamarku diam menatap wajahku sendiri di kaca.
Terlihat tatapan mata Mili yang begitu khawatir, dan sendu menahan sakit di hatinya  mengingat kemarin. Dalam pikirannya apa yang aka wanita itu ceritakan dan apa yang dia inginkan dariku??... segera aku bergegas pergi menuju restoran itu. hari ini aku memilih untuk tak masuk mata kuliah pagi ini, wanita itu membuatku penasaran dan tak bisa menolak permintaannya untuk bertemu denganku.

Restoran….

Kulihat seorang wanita duduk di sudut restoran, ya itu dia wanita itu tante Dewi. Segera kuhampirinya. dia menatapku, kulihat kesedihan diwajahnya. Aku member senyum padanya dengan tatapan khawatir dan bingung. Dia mempersilahkanku duduk dikursi tepat dihadapannya.

“kamu sudah sarapan?”, wanita itu tersenyum pada Mili dengan ramah.
“emm sudah baru saja…”, aku membalas senyumnya.
“maaf sebelumnya tante mengganggu waktumu..”, wanita itu.
“ga apa-apa tante.., emm tapi sebenarnya apa yang tante ingin ceritakan padaku?”, aku bertanya ingin tau.
Hening sejenak…
“maafkan tante.. tante merasa bersalah padamu”, wanita itu menatapku lirih.

Aku mencoba mendengarkan ceritanya, dan hatiku tak mampu untuk menahan sakit ini saat mendengar permintaan wanita itu. Air mata spontan menetes dipipiku.. wanita itu menggenggam tanganku dengan tatapan penuh harap.
Yaa ia memintaku untuk melepas Tomy, membiarkan Tomy kembali bersama Siska putrinya…
Entah Mili terlihat begitu gugup, ia hanya terdiam lama terdiam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar