Disinilah pertama kali ku mengenal CINTA itu..
Dan disini pulalah CINTA itu…
CINTA itu menyakitiku..
Hari yang amat terlalu indah dan sayang bila kulewatinya. Ya ini
hari yang amat ku suka, rabu ya ini adalah hari yang bebas untukku. Bukan
berarti bebas dari segala tugas atau apalah itu. Di hari rabu entah mengapa
hatiku selalu merasa bebas sekalipun banyak tugas menantiku di kampus.
Hey siapa dia? Aku sangat senang melihatnya ya dia Lisa!! Perempuan
yang selalu menarik perhatianku, perempuan manis yang simple namun tetap modis.
Jujur aku menyukainya! Namun bagaimana caranya untuk mengungkapkan perasaanku
ini? Aku tak sekelas dengannya bahkan aku beda jurusan dengannya tapi satu
fakultas. Aku bingung., ingin sekali aku berkenalan dan bisa menjadi orang yang
dekat dengannya bahkan orang yang special untuknya. Tapi selalu entah rasa apa
yang slalu membuatku kaku padahal tinggal sedikit lagi ku bisa berkenalan
dengannya.
Yaa.. ada sedikit harapan untukku. Temannya selalu meledek dirinya,
aku tau itu teman-temannya mungkin memperhatikanku karna aku sering
memperhatikannya. Namun yang kulihat Lisa tak menghiraukan ledekan
teman-temannya itu, apa memang dia juga tak pernah menghiraukan aku yang selalu
memperhatikannya?
CINTA itu diam dan tak mengarah kepadaku…
“Ma… maaf”, suara itu
menggetarkan hati ini. Sepasang bola mata yang indah itu menatapku, ini pertama
kalinya kita saling bertatapan. CINTA itu menatapku.. Lisa ya itu Lisa!!
“ya silahkan..!!”, kupersilahkan dia masuk ke lift yang disitu
hanya ada aku. Ya aku dan dia dalam satu lift, hening dan hening.
“boleh tolong lantai 4nya??”, Lisa meminta padaku.
“Oo iya iya.. “, aku dengan senyumku. Jujur dalam hati ini menyuruhku
untuk lekas berkenalan dengannya karna ini waktu yang tepat, tapi lagi… aku
terlambat!! Lift terbuka, dan ini lantai 4. Dia memberikan senyuman padaku dan
lekas keluar. Dalam fikirku tak apalah seenggaknya dia tau aku walau tak
mengenalku. Dengan gembiranya aku menceritakan hal itu pada temanku, mereka
teman-temanku tau aku menyukainya.
“Oo jadi Lisa yang itu??”, tiba-tiba salah satu temanku memotong
pembicaraanku.
“kenapa?”, aku. “itu sih temen komplek gue dii..”, Joni menunjuk ke arah
Lisa.
“hah?? Serius? Boong aje luu…”, aku menghiraukannya. “ni lo liat
gue punya PINnya!! Klo lo mao ni fb ama twitternye juga ada nih!!”, Joni sambil
menunjukan Hpnya.
“kenapa… kenapa lu ga dari dulu bilang cumiiiiiii!! Sekian
lamaaaaa….”,aku sambil ngusel-ngusel kepala Joni.
Segera ku invite PINnya namun lama tak respon darinya, sampai
akhirnya kita dipertemukan kembali dalam seminar itu. Seminar bertema ekonomi,
di aula itu kesempatan itu datang. Seminar belum juga dimulai aku duduk di
tempat yang telah disediakan bersama teman-temanku menunggu seminar dimulai.
Membosankan, banyak mahasiswa yang berlalu lalang mencari kursi yang kosong.
Dan siapa itu?? aku melihat Lisa bersama teman-temannya mendekat kearah
kursi-kursi yang masih kosong disebelahku.
“Maaf bangku ini masih kosong kan??”, Lisa bertanya padaku. “iya..
iya ini masih kosong”, senyum itu kembali menghampiri mataku, sungguh senyuman
yang manis menghiasi wajahnya. Ya teman-teman Lisa sepertinya mulai meledek
Lisa lagi, dengan senyuman usil mereka. Ya biarlah dan jujur dalam hati aku
sangat mendukung ledekan itu. teman-teman Lisa tau bahwa aku menyukai Lisa
walau aku tak pernah mengatakannya, mungkin mereka membaca gerak tubuh dan
ekspresiku hahaha.. tak lain temanku pun meledek ku tapi entah mengapa begitu
tenang kali ini hatiku.
Para motivator terus berargumen didepan sana dengan mic-nya, dan
sungguh itu membosankan.
“Mau ini??”, Lisa menyodorkan permen karet padaku dan aku tak
menolak itu. dari situ aku mulai berbincang-bincang dengan dia. Dia sungguh
menyenangkan, ternyata dia juga merasa bosan dan mengikuti seminar itu hanya
karna sertifikatnya. Hahahaaa itulah mahasiswa!! Namun ku melewatinya ya
kesempatanku untuk berkenalan, ya sepanjang perbincangan tadi kami tak
mengenalkan diri kami masing-masing kami asik berbincang sampai lupa hal itu.
Namun aku senang kita bisa sedekat itu..
Keesokan harinya…
“Lis… Lisaaa!!”, dari kejauhan ku dengar suara memanggilku ya aku
Lisa.
“eloo?? Ih kemana aja baru liat lagi gue lo dikampus?”, ya itu dia
aku lekas menghampirinya dan duduk di sebelahnya. Dia adalah Joni, teman di komplek rumahku.
“gue kan selalu ada di hati lo??”, Joni bergurau.
“ahh shitt…. Ga ilang ya dari dulu penyakit lo!!”, aku meledeknya.
“haha bisa aja lo!! Heh pasti lo lg bolos yaa??”, Joni ingin tau.
“ih jadi dukun ya sekarang? Hehehe iya biarin deh kata dosennya
absensi ga ngaruh jadi mendukung lah!!”, aku.
“mendukung buat lo rajin?? Rajin bolos maksudnya hahahhaa…”, Joni
kembali meledekku. “hei diii… Rendiii!!”, tiba-tiba Joni memanggil seorang pria
tinggi tegap, ya itu dia seperti biasa dengan rambutnya yang ikal dan gayanya
yang simple namun tetap terlihat rapih. Dia.. dia yang mereka teman-temanku
bilang sering memeperhatikanku. Dia berjalan mendekat menghampiri kami. Ya dia
kini berdiri di depanku, dan mata kami saling bertemu dan menatap.. dan
seketika suasana hening.
“eh kalian bengong gitu?”, Joni memecah suasana.
“ehh hahahahaa.. Lisaa?? Ko disini?”, Rendi ingin tau.
“lo tau nama gue?”, aku terkejut ternyata dia tau namaku ya mungkin
karna kemarin saat seminar ekonomi itu.
“eh eee (Rendi sambil menggaruk kepalanya), kemarin kan eee.. itu
aku dengar teman-teman kamu manggil nama kamu jadi aku tau nama kamu hehehe”, sebenarnya
Rendi tau nama Lisa sejak lama sejak dia sering memperhatikan Lisa.
“ehemmm… ko jadi kaku gitu si lo diii?? Biasanya lo paling gokil
klo ketemu jambak gue? Sekarang kenapa jadi senyum-senyum ga jebo?? hahahaa ga
biasanya ngomong pake AKU whahaha??”, Joni meledek Rendi.
Rendi tak mampu membalas kata-kata Joni, dia hanya tersenyum simpul
dan mukanya memerah. Ya aku sadar benar ekspresi itu, sepertinya memang benar
dia menyukaiku. Tapii..
“Lisa..”, terdengar sura pria memanggilku memecah suasana obrolanku
dengan Rendi dan Joni. Aku menoleh ke belakang dan itu.. dia Hans!! Akhir-akhir
ini aku memang sedang dekat dengannya, bahkan dia telah menyatakan cintanya
untukku ya sehari yang lalu. Namun aku belum memberikan jawaban padanya, entah
mengapa aku menjadi ragu. Dia adalah pria yang sangat kusuka dari pertama aku
berada di kampus ini dan pertama kali ku melihatnya, namun tak ada yang tau itu
kecuali temanku Siska dan Pricil. Mereka sahabatku yang sangat kupercaya.
“eh ko ga masuk bukan ada jadwal??”, Hans ingin tau dan dia masih
berdiri di belakangku.
Ku membalikan badanku..
“e eee itu aku tadi kesiangan jadi klo aku masuk juga ga bakal
diabsen soalnya telat!!”, aku memberi alasan.
“oo.. oiya nanti sore kayanya kita ga jadi deh soalnya aku mau
pergi lagi ada job! Hehehe maaf yaa maaf banget..”, aku memohon.
“iya yaudah ga apa-apa tapi kapan kamu jawab itu? aku tunggu
keputusanmu!!, kalo gitu aku masuk kelas dulu yaa”, dia lekas pergi.
Apa?? Apa yang pria itu katakana? Jawaban? Keputusan? Itu yang
tiba-tiba mengikat pikiranku. Apa mungkin kali ini aku terlambat lagi?
Sepertinya pria itu telah menyatakan cinta pada Lisa. Hati ini berubah tak
karuan dan mengapa harus pria itu? entah mengapa aku tak suka melihatnya.
Perasaan itu bukan hanya karena aku cemburu tapi sepertinya aku merasa pria itu
tak baik untuk Lisa. Tapi kucoba menenangkan hatiku.
“kayanya bakal ada yang
patah hati nii…”, Joni menyindirku. Lisa hanya tersenyum.
Malam ini aku makan bersama teman-temanku di café, menikmati kopi
dan cakenya yang begitu lezat. Termasuk Joni ikut berkumpul bersama 2 temanku
yang lain.
Brukk… sebuah kotak cake terjaduh dan isinya pun jadi rusak
berantakan mengotori lantai. Ku lihat sosok gadis manis itu, matanya
berkaca-kaca melihat sepasang pria dan seorang wanita yang duduk tak jauh dari
tempatku duduk. Ya dia Lisa.. ia melihat Hans sedang bermesraan bersama wanita lain,
ya dia wanita itu Pricil….
To be continue….
CASINO LAS VEGAS (VEGAS) - Mapyro
BalasHapusCASINO LAS VEGAS. 6-11-2022. LOCATIONS. 1515 Highway 1501 LAS VEGAS 부천 출장안마 VEGAS. Directions 영주 출장샵 · (702) 770-1000. 나주 출장마사지 Map Directions · 남양주 출장안마 More Info. 경상남도 출장마사지 Hours, Accepts Credit Cards,