Selasa, 29 Januari 2013

BENCI ITU CINTA...

Inilah CINTA..

Ya tak ada yang dapat menolak ketika ia merasuk dalam hati dan jiwanya, karna CINTA itu bergerak dengan bebas dan akan terhenti saat gerakan itu mulai terikat dan kaku terdiam pada yg satu.

Pagi itu BENCI itu bergerak melewatiku dengan senyumnya..

“Pagi….”, ya BENCI itu menyapaku saat ku berdiri didepan pintu kelas kampusku. Senyum itu seketika membuat dadaku sesak dan membuat mukaku memerah, entah mengapa?? Kenapa? Sesak itu terasa berbeda, karna sesak itu bukan karna BENCI namun perasaan lain yang menyesakkan dadaku.

Semester ini sungguh membosankan begitu pula dengan dosen-dosennya, padahal tinggal 1 semester lagi aku harus menyelesaikan tugasku disini, ya dikampusku tercinta ini!! “Hei Didiiii!! Bengong aja?? Ini buat kamu…” ya BENCI itu menyodorkan selembar fotokopian tugas kepadaku. “Ma.. makasih Sisilllll!! (dengan senyuman genit)” serentak seisi kelas riuh dengan ledekan itu lagi.. 

“cieeeee.. cikiciew cieee Didiiiii!!”, ya mereka selalu meledekku dengan si BENCI itu sejak saat itu, saat aku dan mereka semester 2 yang awalnya aku sangat tidak menyukainya karna sifatnya yang sombong dan jutek, aku sempat mengatakan hal itu pada beberapa temanku namun semakin aku tak menyukainya entah mengapa hampir setiap mata kuliah si BENCI itu selalu selalu sekelompok denganku. Sejak itulah mereka meledekku, mereka selalu meledekku dengan kata-kata “Itu namanya JODOH!!”, ya aku tak pernah menghiraukan ledekan mereka. Namun kenapa? Kenapa sekarang justru berbeda….

Semakin lama karna tugas-tugas itu kita semakin sering berkomunikasi, ya aku dan BENCI. 
Dan semakin lama BENCI itu menghilang….

BENCI itu kini menghilang dan perlahan sesuatu itu yang mulai perlahan menghampiriku..
Itulah CINTA…

Kini aku tak akan bisa mengelak saat CINTA itu memberi senyum hangatnya untukku, ku balas senyum itu dengan wajah yang berseri-seri. “ketauan kan sekarang!! Ngaku aja deh…”, temanku mengagetkanku. “apaan siii??”, aku seolah tak mengerti. “lo suka kan sama Sisil??”, dia memojokanku. “oke oke!! I..iya gue suka sama dia!!”, dengan nada gugup ku menjawabnya. Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut ini.. agak sedikit lega rasanya telah mengatakan hal itu walau bukan pada CINTA itu.

Hari berlalu.., ini adalah beberapa minggu menuju wisuda. Ya aku akan segera meninggalkan kampus ini, kampus yang memberikan banyak cerita untuk ku. Dan kini cerita itu apa mungkin akan berakhir dengan happy ending??

apa CINTA itu memang untukku?

Inilah hatiku.. apa harus ku berhenti berharap akan CINTA mu yang tulus?

Apa harus ku berhenti berharap walau itu berat??

Ya CINTA itu sudah ada yang memiliki, dan dia menyukainya. “hei aku pulang duluan yaaa!!”, CINTA itu melambaikan tangannya dan..

Ku melihat seorang pria digerbang kampus menyambut CINTA itu. ya ku akui pria itu memang terlihat keren. Tapi itu membuat hatiku sakit…
“sampe kapan lo bakal mendem perasaan lo??”, temanku Coki.
“gila lo ya? Lo ga liat apaaa??”, aku kesal.
“hmm.. iya gue liat dan gue tau itu. Janur kuning belom melengkung, cincin belom melingker, ijab belom dikabul!!! tapi apa lo mau nyerah gitu aja setelah lo pendem lama perasaan lo itu?? 2 taun mennn..”, Coki mencoba menyemangatiku.
Dalam hati ku memikirkan kata-kata Coki, ya kata-katanya memang ada benarnya juga.

Malam setelah wisuda…
“07:00 : Kamu dimana? Aku kerumah kamu ya!!”, sms Didi.
Aku memberanikan diri menuju kerumahnya, ya aku akan sampaikan perasaanku ini. Angin malam menerpaku perlahan merapuhkan tubuhku dengan dinginnya.
Aku tiba di rumahnya tak lupa seikat bunga dengan surat kecilnya yang diselipkan di bunga-bunga yang indah itu…

Ramai sekali (berdiri didepan rumahnya sambil memperhatikan), orang-orang duduk rapi tertata di rumahnya. Mereka tepana pada seorang perempuan yang berdiri dengan gaunnya yang sangat terlihat anggun dan cantik, dan tiba-tiba pria itu berdiri menghampirinya dengan pakaian yang senada dan kotak kecil di genggaman tangannya..

Sekejap tubuhku terasa kaku ingin ku berlari dan segera pergi dari tempat ini namun,…
Tangan CINTA itu menyambutnya.. dan terlingkar cincin di jemari manisnya..
Ya mereka bertunangan…

-( END )-

Dear sisil.,
Maaf jika aku mencintaimu.. tapi ini memang adanya.
Aku berharap waktu akan mengubah semua perasaanku, namun…
BENCI terlanjur menjadi CINTA!!
Didi
Ternyata di keesokan paginya sisil menemukan rangkaian bunga beserta surat kecil itu. dan Sisil pun membacanya. Ia menangis.. ya ternyata Sisil pun menyukai Didi, pertunangannya dengan pria itu karna perjodohan orangtua. Dan saat itu Sisil mendapat berita bahwa Didi telah meninggalkannya untuk selamanya karena kecelakaan sepulangnya malam tadi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar