Senin, 02 Januari 2012

Bukan Cinta yang Salah..





Seperti biasanya.., tak ada perubahan dengan aktivitasku setiap pagi..
Setiap pagi aku harus bangun pagi dan segera besiap memakai seragam kebanggaan anak-anak remaja PUTIH ABU-ABU... yaaa seragam itu merupakan seragam yg paling kusukai dan pastinya juga remaja-remaja lain pada saat umur-umur mereka belasan tahun.. aku slalu bangun pagi tepatnya pukul 05.00.., dan setelah mandi aku selalu langsung berpakaian seragam lengkap padahal biasanya saja aku berangkat menuju sekolah itu jam 07.00. dalam waktu luang itu aku hanya termanggu duduk di depan meja yang diatasnya terpampang kaca besar, tumpukan buku dan radio yang slalu menyumbangkan suaranya untuk mengusir rasa kesepian dan kebosananku. Aku adalah anak perempuan satu-satunya di keluargaku 2 saudaraku adalah laki-laki, aku tidak terlalu dekat dengan mereka. Kakak-ku sibuk dengan kuliah-nya dan kami jarang bertemu, sementara adik-ku.. aku bertemu dengannya setiap hari disekolah karena kami satu sekolah. Adik-ku terkenal dengan bandel-nya hingga aku sebagai kaka-nya yang terkena imbasnya, hampir setiap hari aku dipanggil wali kelasnya untuk membicarakan kenakalannya. Tapi apa boleh buat, memang sudah begitulah sifat adik-ku, harap dimaklum dia anak yang sangat dimanja oleh mama-ku karena dialah anak terakhir keluargaku. Dengan kedua orang tua-ku akupun tak terlalu dekat, entah kenapa?? Mungkin karena papa-ku yang sikap-nya terlalu kaku dengan anak-anaknya, dan mama-ku yang terlalu memanjakan dua anak lelakinya itu. Aku merasakanya dan melihatnya saat kakak-ku berbincang-bincang dengan mama, rasanya mereka begitu akur dan mama begitu menyimaknya, padahal itu hanya cerita-cerita yang biasa saja untukku  tapi mungkin itu berarti untuknya. Sedangkan pada adik-ku, senakal apapun dia mama tetap memanjakannya, apapun keinginannya pasti dituruti. Aku sering iri, kenapa saat aku yang meminta sesuatu pasti yang didahulukan itu adik-ku, mungkin setahun kemudian permintaanku baru diturutinya. Sampai sekarang aku jarang meminta pada mereka, kalaupun aku menginginkan sesuatu aku hanya diam, membiarkan mereka menyadarinya apa yang ku inginkan. Dirumah, aku hanya sering mengurung diri dikamar kesayanganku, aku sendiri gak pernah mengerti apa yang kulakukan. Kadang aku hanya tiduran dikasur sambil menatap langit-langit kamar atau sambil membaca komik dan mendengar radio. Jujur dalam hatiku aku merasa kesepian, tapi apa mau dikata beginilah aku. Aku tak pernah menceritakan permasalahan-permasalahanku pada teman-temanku disekolah.  Aku tak terbiasa dengan yang namanya curhat, bahkan kalau disekolah justru teman-temanku yang sering kali mencurahkan isi masalah hatinya padaku, dan aku hanya bisa menjadi pendengar yang baik dan dengan memberi sedikit solusi. Lucu sekali.. aku jago memberi solusi pada temanku tapi diriku tak bisa memberikan solusi untukku sendiri. Mereka teman-temanku tak pernah tau aku yang sebenarnya, disekolah aku dikenal sebagai siswi dan teman yang pandai bergaul dan ceria. Namun, dirumah beda 180° perbandingannya.

Radio itu begitu berarti untukku karna aku begitu amat suka dengan musik, tak pernah kulewatkan acara-acara yang ada pada frekuensi langgananku.. setiap pagi sebelum berangkat sekolah aku mendengarkan radio itu sambil duduk termenung di hadapan kaca besar di kamarku. Entah apa yang kupikirkan?? Saat seperti itu pikiranku menjadi terasa kosong dan seperti biasanya aku hampir tak pernah sarapan setiap paginya karna aku tak terbiasa dan kalaupun aku paksakan untuk sarapan akibatnya perutku yang akan sakit., buatku mungkin radio yang menjadi sarapan pagiku... hahaha anehnya diriku saat itu.

Pagi ini memang begitu cerah, udaranyapun sejuk sangat mendukung pelajaran olahragaku hari ini.. pelajaran yang paling aku suka, itu karna guru olahragaku bertampang OK!!. Ini memang hari biasa seperti hari-hari biasanya saat aku belajar dan bermain di sekolah SMA ku ini, tapi ada yang berbeda saat itu. Dikelas aku termasuk murid yang pintar (kata teman”) dan cukup tenar, mereka mengenalku karena keramahanku pada setiap orang dan selalu memberikan senyum pada setiap orang, bisa dibilang aku anak yang manis hehe .. pagi itu saat jam pelajaran kosong, “ciyeciyeee... udah bilang aja Denn!!! Jangan dihati doank....!!”, tiba-tiba salah satu teman sekelasku Larry yang juga teman terdekatku berkata seperti itu sambil cengar-cengir khas miliknya. Aku tak mengerti apa maksudnya? Dan saat aku bertanya “memang ada apa sihh?”, Larry pun hanya cengar-cengir.. ya sudahlah!!! Tidak ada yang kuppikirkan saat itu.. aku hanya masa bodo menanggapinya karena aku gak mau tau urusan mereka kecuali mereka yang menceritakannya sendiri kepadaku.. kalau itu sih lain ceritanya hehehe...



Tapi semakin aku diam mereka teman-temanku yang satu genk dengan Denny malah semakin menjadi-jadi.. mereka seperti menyindir-nyindir Denny, tapi itu bukan sindiran karena mereka marah, melainkan itu sindiran agar Denny segera mengungkapkan perasaannya pada seseorang.. wahhh!!! Aku dan teman-teman cewek ku baru menyadarinya.., ternyata Denny hanya membicarakan masalah hatinya pada Larry dan teman-teman se-genk cowoknya itu. “Wahh..., ciyeciyee ternyata ada yang lagi memendam rasa nie yeee!!! Ckcckck Pe-je(Pajak Jadian) nihh....”, aku dan Mira teman sebangkuku langsung meledeknya. Teman-teman yang lain pun ikut meledeknya, namun Denny hanya diam dibangkunya sambil tersenyum malu.. tumben sekali biasanya dia kan mondar-mandir kesana-kemari gak jelas “mungkin cinta memang bisa merubah orang sedrastis itu..!!”, pikirku saat itu.

Aku belum mengetahui siapa cewek yang ditaksirnya. Padahal dia belum lama ini putus dengan pacarnya yang juga temanku. Pacarnya itu bernama Ica seorang siswi kelas 3 jurusan Bahasa dan aku kenal baik dengannya. Memang anak-anak tidak terlalu suka dengannya karena sikapnya yang so keren dan so akrab dengan guru-guru mungkin itu karna ayahnya adalah seorang yang berperan penting disana namun sebelum ia masuk ke sekolah ini pun ayahnya sudah tak lagi aktif. Mereka berpacaran sejak kelas 2, itu berawal dari salah seorang sahabat Denny, Alex namanya. Saat itu masih SMP, Alex menyukai Ica dan ia meminta bantuan kepada Denny sahabatnya untuk mencomblanginya dengan Ica. Ya saat itu Denny berhasil mendekatkan Alex dan Ica hingga mereka pun pacaran. Namun, saat itu Alex dipindah sekolahkan ia tidak melanjutkan SMA di sekolah itu, aneh memang padahal ia salah satu keluarga dari pemilik yayasan sekolah ini, tetapi ia malah memilih sekolah lain, sementara Ica melanjutkan SMA di sekolah milik keluarganya tersebut. Ya satu sekolah juga denganku dan Denny. Sejak saat itu Alex tidak pernah terlihat lagi, dan yang saat itu terdengar kabarnya ia sudah putus dengan Ica.
            __________________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar