Minggu, 08 Januari 2012

DBMS , SQL,.......!!!


       Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan masnipulasi data secara lebih mudah. 

    Sebelum adanya BMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd. File passwd pada umumnya hanya igunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet. 

     Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :

1. Performance yang idapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori

2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.

3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.

4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.

5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.

Selasa, 03 Januari 2012

SeDikittt kutipannn..... !!!

Share...
Drama Korea Favorite



Dream High merupakan salah satu drama korea ramonce musical yang pastinya sangat bagus untuk ditonton.Dari drama korea yang satu ini kita bisa banyak mengambil suatu kesimpulan yang bisa memotivasi kita untuk terus berusaha mencapai tujuan kita!! dan mengajarkan kepada kita bahwa mimpi itu bukan suatu hal yang negatif, justru mimpi yang akan membuat kita termotivasi.

Drama Korea ini dibintangi oleh enam orang artis papan atas Korea, diantaranya adalah 


Suzy sebagai Go Hye Mi






Kim Soo Hyun sebagai Som Sam Dong            






Taecyeon sebagai Jin Gook 





Ham Eun Jung berperan sebagai Hyun Baek Hee






Wooyoung sebagai Jason






dan IU berperan sebagai Kim Pil Sook











Senin, 02 Januari 2012

Bukan Cinta yang Salah.. (part III)


Keesokan paginya aku bangun seperti biasanya pukul 05.00 pm namun aku tidak langsung keluar kamar dan segera mandi serta berseragam rapi. Dadaku masih terasa sesak..., yang kukira setelah ku tidur dan terbangun semua akan terlupakan dan ternyata tidak. Dadaku semakin sesak,.. saat aku keluar kamar mamaku melihat diriku. Dia melihatku sepertinya aku dalam keadaan yang tidak sehat, ia menyarankan agar aku beristirahat dan tidak usah sekolah hari itu. Tapi aku tidak mau.., terbersit dipikiranku tentang masalah semalam. Aku takut kalau ada yang tahu dan tersebar pembicaraan yang tidak enak, lagipula aku ingin menunjukan pada Deca bahwa aku tidak apa-apa. karena masalah itu Deca merasa bersalah padaku dan ia menjadi amat memperhatikanku.

Aku tiba disekolah agak terlambat.., saat kumasuki kelas sudah ada guru yang duduk di kursinya. Untung guru itu baik jadi aku tak mendapat hukuman. Mata mereka semua teman-temanku mengarah kepadaku, apa yang mereka pikirkan sampai menatapku seperti itu?? Apa mereka tau cerita semalam?? Dan lain tatapan dari Deca dan Denny.., Denny dengan tatapan rasa bersalahnya dan Deca ia menatapku sedih.. aku segera duduk di kursiku dan langsung mengeluarkan buku pelajaran mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung..

Pelajaran selesai.,ternyata sehabis pelajaran itu guru-guru langsung rapat dan pelajaran selanjutnya pun kosong.. “Asik dah Pe-je..Pe-jeee....!!!”, beberapa teman ku berkata-kata seperti itu entah pada siapa. Deca memegang bahuku “kamu gak apa-apa kan??” dengan nada khawatirnya. “gak ko sayy (panggilanku padanya)..., tenang aja aku itu bukan tipe cewek cengeng (berbisikku pelan)...!!!, Deca pun tersenyum.



Memang kondisiku saat itu juga agak tidak baik kepalaku pusing, seluruh badanku terasa dingin, dan wajahku pun pucat, jelas saja Deca mengkhawatirkanku. Aku melihat Denny tak seperti biasanya dia hanya duduk diam dikursinya sambil membaca buku-buku entah buku apa itu.. dia tidak berani menatapku. Teman-temanku terus meleldekku dan Denny, tapi baik aku ataupun Denny sama sekali tidak meladeninya. Untung Deca berkata “udah donk kesian nih Putri-nya lagi gak enak badan, jangan diledekin terus.. pusing tuh kepalanya!!!”, aku hanya tersenyum melihatnya. Aku baru menyadarinya ternyata berita itu tersebar, tapi mereka hanya tau kalau Sandy menyatakan cintanya padaku semalam dan aku menerimanya, hanya sebatas itu aku bersyukur.. beruntung mereka tidak mengetahui cerita selanjutnya. Aku harap gak akan ada orang yang tau kecuali aku, dia dan Deca....
Deca sempat bilang padaku kalau ia membenci Denny karena ia telah menyakitiku.. “meskipun kau berkata kau tidak tersakiti karena sikapnya.., tapi aku akan tetap membencinya!!”. Itu yang Deca katakan kepadaku.., dia membencinya karna ia telah menyakitiku. Itu yang kutakutkan.. bagaimana kalau semua teman-teman baikku mengetahuinya???. Seharian mereka meledekku, akhirnya aku berkata “ heyhey.., ledek aja trus bukannya belajar udah mo ujian tauuu...!!!. “hahaha..., ujian mah gampang kan ada Putrii..!!!”, Larry memang suka berkata seenaknya saja.
Alex datang.. “hey Putt kamu gak apa-apa kan??”., ada apa dengan Alex? Kenapa dia tiba-tiba berkata seperti itu? Apa dia tau semua cerita antara aku dan Denny? “ kenapa memang??..”, aku hanya menjawab itu. Alex pun tersenyum. 

Apa yang sebenarnya terjadi saat ini aku bingung.., antara Alex dan Denny mereka tak bertegur sapa sama sekali padahal mereka duduk tidak berjauhan beda sekali dengan biasanya. Setiap bertemu sebelumnya mereka selalu berjabatan tangan dan bercanda, tapi ini beda. Saat itu, ketika aku hanya sedang berdua dengan Deca duduk di kantin sekolah tiba-tiba Ucok datang dan ia langsung bercerita pada aku dan Deca tentang permasalahan yang terjadi antara Alex dan Denny. Ia menceritakan dari A-Z, yang intinya Alex akhirnya tau tentang hubunngan Denny dan Ica, Alex merasa dikhianati. Pantas saja ternyata selama ini Alex meminta Denny untuk Menjaga Ica dan Alex sering bercerita pada Denny tentang perasaannya yang masih mencintai Ica, namun setelah lama ia tau ternyata Denny dan Ica bukan hanya sekedar teman melainkan lebih dari itu PACAR. Alex jelas merasa tersakiti, ia sangat marah pada Denny tapi Alex cukup dewasa ia tidak main pukul atau kekerasan pada Denny, ia tidak ingin karena hal itu genk dan pertemanan yang mereka bentuk sejak lama itu pecah. Alex berkata pada Larry “Biarkan ini hanya menjadi masalahku dengannya saja...!!”. Larry juga sudah meminta maaf pada Alex karena menyembunyikan masalah ini darinya.Deca terlihat bertambah kesal., dahi-nya berkerut. Ia tambah kesal dengan kelakuan Denny itu.
Kondisi tubuhku semakin tak tentu, aku bertambah pusing dan badanku panas. Karena tak kuat pulang sendiri, Deca meminta pacarnya yaitu Ical yang juga teman baikku untuk mengantarku pulang. Di jalan Ical berkata kepadaku “Maaf ya Putt... aku gak tau kalau akhirnya jadi begini!! Aku gak tau kalau ternyata...”, aku segera memotong pembicaraannya aku tau maksudnya,.. dan pasti Deca sudah bercerita padanya. Yaa Deca selalu bertukar cerita dengannya apapun itu termasuk pastinya masalahku ini. Dia juga merasa kesal dengan Denny, tapi Denny adalah teman satu genknya jadi sulit untuknya marah. Lagi pula ini hanya masalah aku dan dia.

___________________________________________________________

Sulit untukku membuang perasaan ini, perasaan yang sempat tercipta untuknya, sampai aku lupa kalau aku suka dengan Rio. Entah yang dipikiranku sekarang hanya Denny... kenapa??? Dia adalah sahabatku, aku merasa senang, nyaman dan gembira bersamanya tiba-tiba dia menyatakan perasaannya padaku.. dan dalam beberapa saat kemudian di menelponku dan berkata “Maaf...”, hatiku sekejap membeku, dingin.... seperti tak benyawa. Sejak saat itu aku dan dia tidak seperti dulu lagi yang saling bertegur sapa bercanda semaunya dan kini kami seperti dua anak yang baru pertama berkenalan. Jarang sekali canda antara kami terurai,..
Waktu berlalu dan  mereka beberapa teman sekolahku akhirnya mengetahui cerita yang sebenarnya, entah mereka tau dari mana. Yaa itu lah dampaknya, seperti biasa para cewek yang mengetahuinya ikut merasa kesal pada Denny sampai-sampai mereka cuek sekali dengan Denny, tapi aku tak tau apa Denny menyadarinya? Karena sejak kemarin dia berubah jadi sering diam dikursinya jarang bercanda. Kasihan Denny, itu yang kupikirkan. Dan di saat seperti itu aku mencoba untuk mencairkan suasana, aku kembali mencoba mengajak Denny bercanda seperti dulu, yaa Denny menanggapi candaan ku.. dan yang lain pun ikut bergabung dengan kami. kita tertawa, saling bercanda seperti biasanya walau tawa-ku tak selepas dulu. aku hanya berharap mereka tak membencinya karena aku. Saat itu aku mengenyampingkan perasaan hatiku itu..


“Aku harus tetap sabar dan mencoba untuk tegar, sesuatu yang akan terjadi nanti mamang gak pernah akan bisa aku tebak.. apa selanjutnya? Bagaimana? Aku hanya bisa bertanya-tanya dalam hati, meski hati ini begitu sakit yang kurasakan tapi aku tau mungkin ini memang terbaik untukku maski itu menyakitkan untukku. Aku hanyalah manusia biasa, walau berat untuk menerimanya tapi aku akan terus mencoba untuk ikhlas dan tegar menghadapinya, aku akan terus tersenyum karena aku tidak ingin mereka melihatku menangis. Seberat dan sesakit apapun yang aku terima itu takdirku. Biarkan luka itu kurasakan sendiri, dan aku tetap percaya pada Happy Ending.. dan aku hanya ingin melihat semua orang bahagia..”.
            ___________________________________________________________


Masalah itu mulai sedikit tergeser.., siang itu karena 2 hari ujian akan dimulai maka kami dipulangkan cepat. Tapi kami memutuskan untuk main kerumah ku. Cukup banyak yang ikut, senang rasanya. Dan yang tak kusangka Rio.. dia ikut kerumahku!! Ini pertama kalinya dia kerumahku. Dia bilang dia merasa nyaman dirumahku, dia betah hehehe... itu sedikit menghiburku dan sedikit melupakannya. Ketika itu aku sedang ngobrol-ngobrol dengan Ical, Raka, dan Rio mereka saling curhat, aku hanya asik mendengar cerita-cerita mereka. Saat Rio menceritakan kisah cintanya, ternyata dia sudah putus dengan Mita sejak 2 bulan yang lalu, dan tiba-tiba Raka langsung berkata “ heh io kenapa gak sama Putri aja sih?? Iya gak Putt?? Udah kamu ga usah mikirin si Denny lagi buat apa dia dipikirin...”, 


“hehh..., apa-apaan kenapa jadi aku?? Lagian siapa juga yang mikirin Denny...”, aku menjawab. “hehe.. maunya sih, tapi takut da yang marah lagi..!!”, Rio. Aku memasang wajah masa bodo saat itu padahal dalam hatiku senang gillaa... hahaha.
            _____________________________________________________________

Setelah lama menanti hasil ujian akhirnya tibalah hari pengumuman hasil ujian. Dan aku dan teman-temanku dinyatakan lulus kami sangat senang dan haru menyelimuti suasana saat itu ada yang tertawa, menangis ya berbagai ekspressi mereka tunjukan, dan saat itu aku sama sekali tak bertegur sapa dengannya (Denny). Saat aku ingin mengucapkan selamat padanya aku melihatnya sedang duduk bersama Ica dan Mita teman dekat Ica, dan aku mengurungkan niatku aku tak ingin menghancurkan suasana. Mereka sedang terlihat senang.
Hari ini kami sudah bersiap berangkat ke Yogyakarta untuk berlibur, bis kami terpisah. Dan aku satu bis dengan Ica mantan Denny, yang entah apa status mereka sekarang. Kami saling mengobrol, bercanda, mereka memandang kepada aku dan Ica aneh. Mungkin mereka masih berfikir tentang masalahku dengan Denny yang belum lama ini.
Tiba di salah satu tempat wisata tujuan pertama kami, tibanya disana aku bersama teman-teman sekelasku sangat akrab kami berfoto bersama jalan pun bersama, tak terkecuali Denny dia pun ikut bersama kami. saat itu aku dan dia sangat dekat kami foto bersama walau tanpa canggung sedikitpun. Mereka teman-temanku saja melihat aku dan dia dengan aneh, kami berdua seperti tidak pernah ada masalah sama sekali seperti masalah itu tidak pernah terjadi. Selama tempat wisata pertama, kedua, dan ketiga kami masih terlihat akrab dan dia masih berada di sampingku. Tapi aku sadar kalau kita itu hanya teman.

Hari terakhir di Yogyakarta, kami menuju tempat wisata terakhir Parambanan. Disana para siswa-siswi mengadakan penutupan. Yaa kali ini paduan suaraku juga tampil. Aku merasa sangat senang karena ternyata dia Rio dengan gitarnya duduk disebelahku. Mungkin ini terakhir kalinya aku bisa berdekatan seperti ini. Dan aku akan menyimpan perasaanku kepadanya selamanya. Aku sangat mengidolakannya. Acara itu selesai, kami diberi kebebasan untuk jalan-jalan sendiri. Teman-teman genk-ku langsung menarik tanganku, mereka senang sekali. Saat memasuki gerbang candi, mereka Larry, Raka, Alex, Rio dan Ical memanggil kami
“hey tungguin donk kita jalan bareng lagi..”,
“loh Denny mana??..”, tanya Mira.
“gak tau katanya mau taro alat-alat musik dulu...”, Ical menjawab.
“lohh.... itu dia!!!”, Deca menunjuk ke arah belakang ku. Aku pun menengokkan kepalaku. Apa yang aku lihat? Apa aku salah? Hatiku kembali bergetar, dingin, dan membeku, matakupun seperti ingin meneteskan air matanya, tapi aku coba membendung air mata ini.  


Mereka teman-temanku juga terkejut melihatnya.
Lihatlah dia berjalan bersama Ica dengan tangannya yang merangkulnya. Mereka terlihat bahagia seperti layaknya orang yang baru saja jadian. Aku pun memalingkan wajahku, dan ku lihat Alex dia terlihat sangat kecewa. Mungkin inikah takdir kisahku dengannya, yaa Denny tak perdulikan perasaan Alex dan aku saat itu. Bahkan mereka hanya melewati kami tanpa menegur, benar-benar berubah. Aku hanya bisa terdiam saat itu, teman-temanku terus saja membicarakan tentang kejelekan mereka berdua Denny dan Ica, tapi jujur itu membuatku sedih dan rasanya aku tidak kuat lagi menahan air mata ini. Tapi aku Sadar aku tidak sendiri, mungkin Alex lebih kecewa dibanding diriku. Bayangkan Denny dan Ica adalah sahabat dan pacar-nya, dia dikhianati oleh keduanya. Aku hanya bisa memegang pundaknya dan memberikan senyum padanya,


berharap sedikit meringankan bebannya. Tapi syukurlah Alex masih bisa membalas senyumku walau aku tau perasaannya sama sepertiku. Kami memutuskan untuk cepat kembali ke bis, karena suasana saat itu sudah tak terasa asik lagi setelah aku melihat itu. Mereka teman-temanku pun memutuskan lebih baik kita di bis saja. Sampai waktunya pulang. Dalam perjalanan, Ica yang duduk tepat dibangku depanku sedang bercerita pada Mita teman dekatnya tentang hal yang terjadi tadi antara dia dan Denny. Saat itu memang hari sudah malam entah jam berapa sepertinya sudah larut malam dan teman-temanku karena kelelahan mereka pun tidu lelap. Saat itu aku tak bisa tidur, dan terdengar di telingaku suara cerita mereka berdua. Dan apa yang kudengar.. ternyata benar dugaan ku mereka kembali berpacaran!! Air mataku langsung jatuh saat itu karna mendengarnya. Tak bisa lagi ku tahan air mata ini.. malam itu aku hanya menangis sendiri, suasana menjadi hening saat itu, kenapa aku menangis?? Kenapa sulit melupakan rasa ini??


Tuhan ajari aku untuk melupakannyaaa....!!! hanya itu yang bisa ku pinta saat itu.....
Mungkin ini memang terlalu sulit untukku saat itu semakin ku mencoba melupakannya, semakin aku mengingatnya... mungkin Yogyakarta bukanlah kenangan yang baik untukku dan bukan hanya aku yang menganggapnya seperti itu Alex dan Rio juga merasakan itu.. se-enggaknya aku gak sendiri...

To Be cOntinue..........










Bukan Cinta yang Salah.. (part II)




Namaku adalah Putri, seorang siswi kelas 3 jurusan IPS, aku sekelas dengan Denny. Dikelas semua teman-teman satu sama lain sangat akrab dan kelas kami pun dikenal kelas yang sangat solid. “Wahh... 2 tumbs up dehh!!!”, itu perkataan dari guru BP ku saat itu yang paling aku ingat sampai saat ini. Banyak teman-teman ku yang terlibat cinta saat itu. Tapi malah aku suka dengan anak kelas sebelah yaitu anak IPA yang biasa dipanggil Rio tpi dia sudah mempunyai seorang pacar dan itu teman baiknya Ica namanya Mita, menurutku dia adalah cowok yang perfect dengan gayanya yang sederhana namun modern dan rapih, tinggi tegap dan pastinya jago dibidang olahraga terutama voli... aku tidak pernah bilang sama sekali kepada seorangpun bahkan teman terbaikku Mira dan Deca, kalau ternyata aku menyukainya. Hmmm.. aku paling malas kalau di gosipin pasti gosip itu akan meluas sampai anak-anak kelas 1 bahkan guru-guru tau, dan apalagi dia sudah ada yang punya. Jadi aku hanya memendam itu dalam-dalam. Akupun tak tau apa mungkin dia punya perasaan yang sama terhadapku? Kalaupun ketemu saja aku dan dia hanya saling menyapa dengan senyum dan sedikit kata-kata namun begitu berarti untukku., padahal ada yang jelas-jelas menyukaiku yaitu teman sekelasku Afiz, tapi aku menganggapnya itu hanya sebagai teman gak lebih.

Aku memang tak berani kalau mengungkapkan perasaanku kepada dia (Rio).., tapi aku sering menulis isi perasaan ku ini didalam buku khusus untuk curahan hati ku entah sedang kesal, senang, sedih, atau gembira bahkan jatuh cinta aku menulisnya di lembaran kertas-kertas bisu..
“ entah apa yang terjadi pada diriku ini., mengapa selalu wajahnya yang ada dalam bayanganku saat ini??? Entah apa ini namanya? Tapi aku selalu senang jika memandangnya... tapi dosakah aku?? Karena dia ada yang memiliki....”.

Aku mulai menyukainya saat diadakan latihan siang itu.., saat itu aku melihatnya bermain gitar dan dia tersenyum padaku..wahh terlihat gagah dirinya saat itu seperti kesatria bergitar hehehe.. tapi sungguh aku tak menyangkanya bila akhirnya bayangnya dan senyumnya slalu terbayang berputar-putar di kepalaku. Saat itu dirinya seperti artis yang aku idolakan. Latihan paduan suara jilid kedua dimulai engingenggg... di ruangan itu di tempat itu., entah apalagi ini tuhan?? Dia dudduk tepat di sampingku dengan gitarnya huhhh dagdigdug dadaku berdegup kencang.. aku berusaha tenang dan menghilangkan wajah gugupku. Latihan selesai... waktunya pulang!!! Lega rasanya hatiku sekaligus senang namun terpendam hehehe..



Terdengar sura memanggilku “ Hey Putriii...!!” saat kubaliakan badan.. ternyata itu dia Rio dengan sebotaol air mineral digenggamannya, jacket khasnya serta tas yang gembloknya ia bertanya “liat Denny and friends gak??”, “ oh tadi mereka katanya kekantin belakang io..”, aku.  “ kamu pulang?? Ikut aja yuk kita makan bareng-bareng dulu!!” ajaknya, “gak deh makasih.. aku harus segera pulang ada acara menunggu hehehe....” aku jawab dengan gaya santaiku yang padahal dalam hatiku bersorak gembira. Hahaha.. dia berkata kembali kepadaku “yah sayang banget padahal nanti kan Alex ikut kumpul Putt..!!”, aku heran “Alex??? Dia mao kesini? Untuk apa??...”. “katanya sih dia tidak betah di SMA-nya jadi dia pindah kesini lagi.. ayo donk Putt..!!!”, Rio. “nanti aja deh io aku lagi sibuk soalnya..!!”, aku menjawab. Huh dasar Alex, enak sekali hidupnya bisa berpindah-pindah sekolah seenaknya. Terbersit dalam pikiranku jangan-jangan Denny dan Ica putus karena Alex yang akan kembali bersekolah disini. Alex tidak pernah tau soal hubungan antara Ica pacarnya dan Denny sahabatnya. Namun yang aku dengar Alex masih sangat mencintai Ica dan baru aku tau mereka putus saat itu hanya karena jarak.

Malam hari..
Aku sedang memainkan game di hp-ku.., tiba-tiba ada pangilan di hp-ku karna aku sedang bermain game maka otomatis langsung terangkatlah panggilan itu..

“Halloo,...Assalamualaikum..” aku.
“.................”, tak ada jawaban.
“Halloooooooooooooo Assalamualaikum..” aku (kesal).
“waalaikumsalam..” dia.
“siapa nih??” aku.
“Ini aku Denny.., nomer aku gak di save-save yaa??? Wahh parah nihh....” dia.
“owhh.., hehe maaf deh aku gak liat name-nya.. keasikan maen game..” aku.
“kebiasaan..!!! lagi ngapain??..” dia Denny.
“hmm dasar bapak malih!!! Saya lagi maen game tadi kan udah dibilang...” aku sewot.
“Owhh... iya deh gak mudeng tadi...”, dia.
“udah ngapain si nelpon-nelpon??? To the point aja!!!”, aku.
“OK..!!....”, dia. Suara brisik dibelakangnya dan aku tau pasti itu teman-temannya yang gak lagi lain Larry and friends. Dia melanjutkan “gak tau kenapa aku suka sama kamu..!!!”...............
“hahhh??? Apa-apaan?? (dengan polosnya aku) dih kemasukan jin apa dirimu boss!!,” aku.
“serius Putt.... gimana??”, dia. Ya aku sudah tau sebelumnya beberapa minggu ini Larry dan teman-temannya sering sekali meledekku dengannya tapi aku gak menyangka kalau jadinya seperti ini. Dan mulai saat itu karena dirinya (Denny) juga akhir-akhir ini sangat perhatian denganku, hatiku pun sedikit tertarik padanya. Dan entah apa yang aku pikirkan saat itu setelah aku menalik ulur pembicaraan aku  berkata iya kepadanya.. gak pernah terpikirkan dalam hatiku sedikitpun..!!! aku bingung tapi jujur ada rasa senang menyelimuti hatiku. Suasana menjadi hening.. tak tahu harus bagaimana?? Yaa memang karena perhatiannya yang akhir-akhir ini ia berikan itu membuatku menyukainya. Dan aku akui aku adalah orang yang mudah tuk jatuh cinta namun tidak mudah untukku melupakan orang yang kucinta.

Aku langsung mengambil telpon genggamku lagi untuk menelpon teman baikku Deca. Aku menceritakan semua yang telah terjadi soal aku dan Denny padanya. Dia senang mendengarnya namun aku masih merasa janggal dengan hubunganku yang baru ini, seperti ada sesuatu yang menganjal di hatiku ini.. dan akupun menceritakan semua itu padanya. Tak lama aku menutup pembicaraanku dengan Deca, telponku kembali berbunyi,  “Denny..” muncul namanya di layar telpon genggamku. Aku segera mengangkatnya...

“Ada apa lagi???...”, aku.
“Hmmm..., maafkan aku yaa!!....”,dia. Aku tak tahu mengapa ia tiba-tiba meminta maaf kepadaku memang apa salahnya??.
“maaf untuk apa??...”, aku.
“maaf karena kata-kataku tadi..!!!”, Denny.
“apa maksudmu??...”, aku.
“aku gak bermaksud berkata seperti itu.., untuk memintamu menjadi pacarku!! Maafkan aku tadi itu......................”, Denny.
Aku langsung menyelak pembicaraannya. Karena aku merasa sudah tau ujung dari akhir kata-katanya itu. Dan aku tau yang dia maksud....
“owhh... iya gak apa-apa ko, aku juga gak menanggapinya dengan serius!! Anggap aja kamu gak pernah bilang itu ke aku... dan itu hanya candaan..!!”, aku.



Jujur saat itu hatiku terasa gemetar.., membeku seperti terikat sangat sakit rasanya, namun aku menutupinya dengan tawa karena saat itu aku tak bisa mengeluarkan air mataku. Aku takut Denny mendengarnya dan merasa dia bersalah kepadaku. Padahal aku tau dari nada suaranya dia amat merasa bersalah. Pembicaraan itu akhirnya aku akhiri.. yaa tak kusadari air mata itu keluar dari kedua mataku. Aku menangis?? Ini tidak boleh terjadi itu pikirku. Aku kembali menelpon Deca dan mengkonfirmasi semua pembicaraanku yang aku telah ceritakan kepadanya, aku tidak menjelaskan begitu banyak dan detail masalahku yang telah terjadi dengan Denny barusan. Yaa Deca pun akhirnya bertanya-tanya.. aku memintanya untuk tidak memberi tahu pada siapapun tentang masalah ini, karena aku dan Denny itu berteman dekat dan juga satu kelas pula. Aku takut kalau mereka tau cerita ini dan mereka tau pastinya aku sakit hati pasti mereka akan merasa bersalah juga kepadaku karena ikut meledekiku dengan Denny saat itu, dan aku takut mereka akan marah pada Denny, mereka teman-temanku memang sangat menyayangiku. Setelah aku menceritakan semuanya pada Deca aku langsung mencoba untuk tidur padahal pada saat itu masih jam 08.00 am dan biasanya aku tidur pukul 10.00 am, aku mencoba memejamkan mataku berharap setelah aku memejamkan mataku dan aku tertidur, nanti disaat aku terbangun aku akan lupa dengan semua yang telah terjadi.... entah apa aku bisa tidur???
            ____________________________________________________________